upaya kita menjelaskan kebenarannya kepada dunia hanya setitik dari lautan dibandingkan dengan upaya yang telah mereka lakukan. Dunia pada dasarnya adalah arena perlombaan. Allah telah menganugerahkan Islam kepada kita sebagai motivasi untuk berbuat lebih banyak bukan sebagai perteduhan untuk menggelar kasur di bawahnya lalu tertidur pulas.
four. WAHAI YANG BERSELIMUT, BANGKITLAH Pada pembicaraan sebelumnya kita berhenti pada sikap Khadijah, ummul-mu'minin36 yang tegar menghadapi kejadian yang menimpa suaminya dan kepercayaannya yang penuh terhadap apa yang diceritakan suaminya serta perjuangannya demi menenangkan jiwa dan memperkuat hati suaminya dalam suasana, yang seandainya bukan Khadijah pasti akan kehilangan akal. Aneh sekali bahwa para penulis sejarah tidak menghargai sikap dan kepribadian Khadijah dalam hal ini dan yang lebih aneh lagi pertanyaan yang mereka ajukan; siapakah yang pertama kali memeluk Islam? apakah Khadijah atau Abu Bakar? Ada yang menjawab bahwa Abu Bakarlah yang pertama kali memeluk Islam. Padahal sejak detik-detik pertama kelahiran Islam justeru Khadijah yang lebih awal mempercayai semua yang diberitakan Muhammad dan selanjutnya ikut mendampingya meniti jalan perjuangan yang sangat menegangkan. Dilaluinya tahap demi tahap hingga mereka berdua yakin bahwa yang terjadi tiada lain kecuali kenabian dan kerasulan. Lebih aneh pula yang diuraikan oleh Heikal bahwa “sedang Muhammad tertidur, Khadijah meliriknya dengan pandangan penuh iba bercampur harap-cemas, kemudian beranjak meninggalkan dan membiarkan pulas dalam tidurnya, lalu membawa dirinya kedalam renungan mengenai kejadian yang menggetarkan dan membangkitkan bisikan hatinya yang penuh harap bahwa suaminya akan menjadi Nabi bagi bangsa Arab yang sedang dalam kegelapan dan kesesatan”. Semua itu hanyalah sejumlah untaian kata dengan gaya sastra yang sama sekali tidak didukung oleh fakta sejarah.
Apa buku sirah nabawiyah terbaik untuk dibaca dan dipelajari? Dr Zakir Naik merekomendasikan sebuah judul kepada sejumlah non muslim dan mualaf yang baru masuk Islam.
wafatnya Khadijah dan Abu buku kisah nabi muhammad Thalib; dan yang terakhir ini terjadi pada tahun ke-ten. Berarti setelah peristiwa isra'-mi'raj, Rasulullah masih akan tinggal selama tiga tahun lagi di Mekkah untuk mencukupkan periode Mekkah thirteen tahun. Setelah pergolakan berjalan semakin memuncak sejak kaum muslim menggalakkan kegiatan dakwahnya di luar Darul Arqam, tidak terdapat harapan untuk perdamaian antara kedua belah pihak. Kaum musyrik telah mengatur foundation pertahanan dan perlawanan yang beku dengan segala upaya untuk membatasi laju perkembangan dakwah Islam. Sedangkan kaum muslim di pihak lain sebagian besar telah berhijrah ke Habsyah. Menyadari bahwa perkembangan dakwah sangat lamban di Mekkah, maka Rasulullah berpikir untuk mencari tempat lain. Adalah ciri khas misi Muhammad yang merupakan keistimewaan tersendiri, tatkala Allah menggariskan dalam al-Qur'an seperti dalam firman-Nya "Kami (Allah) menjadikan kalian sebagai ummatan wasthan (menengah, moderat) agar menjadi syuhada (contoh) bagi segenap umat manusia"12. Kata syuhada dalam ayat tersebut adalah bentuk plural dari kata syahid yang berarti bukti, contoh dan product. Interpretasi13 historis ayat itu adalah Allah menjadikan kaum muslim sebagai bangsa atau golongan menengah dan moderat di antara bangsa-bangsa maupun golongan lain; tidak terlalu kaya dan tidak terlalu miskin, tidak pula berasal dari satu kelompok dan tingkat masyarakat tertentu tetapi merupakan himpunan masyarakat yang majemuk dan plural. Sesungguhnya struktur sosial demikian itulah yang merupakan standar kehidupan manusia atau selayaknya begitu. Rasulullah adalah contoh dan tauladan yang baik.
dan Al-Walid ibn al-Mughira untuk memimpin suatu upaya perlawanan yang lebih lunak dan diplomatis. Sesekali mereka meminta Abu Thalib, paman Nabi, agar membatasi kegiatan Muhammad. Setelah permintaan keempat kalinya, akhirnya Abu Thalib terpaksa meminta Muhammad agar menghormati kaum Qureisy dengan tidak mencela leluhur dan Tuhan-Tuhan mereka. Namun Rasulullah menolak dan menyatakan bahwa tiada kompromi yang boleh diajukan menyangkut masalah ketuhanan. Sabda beliau yang terkenal "Demi Allah, wahai pamanku, sekalipun mereka meletakkan matahari di samping kananku dan bulan di samping kiriku, namun tiada akan kutinggalkan tugas ini sampai aku berhasil atau hancur di dalam memperjuangkannya". Kenyataan bahwa Rasulullah tidak dapat dibujuk untuk meninggalkan dakwahnya telah menjadikan pemimpin-pemimpin Qureisy berpikir mencari cara lain seperti penindasan terhadap pengikut Muhammad yang berstatus lemah dan rendah (al-mustadl'afien) yang diantaranya adalah Bilal, 'Ammar dan Khubab. Kepada mereka Rasulullah menawarkan agar berhijrah ke Habsyah. Meskipun perjalanan ke Habsyah terlalu sukar namun pada tahap pertama ada sebelas lelaki dan empat wanita yang sempat berlayar kemudian diikuti kurang lebih tujuh puluh sahabat lainnya. Di sana mereka dengan tentram dapat melaksanakan kegiatan agama dan juga dapat membuka usaha dagang dengan baik. Menurut sementara anggapan, hijrah ke Habsyah berlangsung dua tahap, tetapi yang benar adalah bahwa hijrah tersebut bersifat ulang-alik. Itu sebabnya mereka dijuluki ashabul-hijratain (pelaku dua hijrah). Muhammad sendiri tetap tinggal di Mekkah bersama sejumlah sahabat senior antara lain Abu Bakar, Umar dan Hamzah.
kemudian wilayah-wilayah Amman dan Yaman yang mengandalkan air musim hujan. Pusatpusat tersebut merupakan modal hidup bermasyarakat, bercocok tanam dan beternak, apakah peternakan sapi atau kambing ataupun domba. Maka siapa yang ingin menguasai semenanjung Arab ia harus mampu mencermati pusat-pusat kehidupan tersebut, yang meskipun luasnya relatif terbatas namun pada dasarnya sedemikian strategis sehingga dapat menentukan kelangsungan hidup di semenanjung. Kenyataan Kedua: Fenomena adanya kelompok-kelompok Arab badui yang hidup di luar pusat kegiatan dan perkampungan. Mereka itu adalah suku-suku dari bani Mudlar dan bani Aylan yang masih ada hubungan kerabat dengan suku Kinana dan Qureisy yang juga bani (anak cucu) Mudlar namun dari keturunan Ilyas. Pergelutan antara kedua anak cucu Mudlar ini cukup panjang. Selain Kinana, Qureisy dan Aylan, seluruh kelompok-kelompok keturunan Mudlar lainnya hidup sebagai suku-suku badui yang tersebar menduduki areal luas di mana terdapat sedikit mata air atau frequensi hujan musiman yang tidak banyak dan tak teratur. Tetapi air yang mereka dapatkan cukup untuk kebutuhan mereka dan hewan-hewannya. Kelompok-kelompok induk dari keturunan Mudlar yang membentuk suku-suku Hawazin, Ghatfan, Asd, 'Abs, Dzaeban, Bakr, Taghlub, Rabi'ah dan seterusnya yang menguasai areal luas tersebut adalah merupakan gudang sumber daya manusia yang paling menentukan dalam kehidupan di semenanjung Arab, walaupun kehidupan mereka sendiri tergantung kepada pusat-pusat kegiatan masyarakat dan perkampungan yang ada. Kelangsungan hidup suku-suku Ghatfan, Asd, 'Abs dan Dzaeban tergantung dan menyandarkan diri kepada perkampungan Khaebar, Fadk dan WadilQura.
Nilai ilmiah yang dapat dipetik dari beberapa paragraf tersebut di atas, antara lain berkaitan dengan sejarah, politik dan ekonomi:
8. MEMASUKI MEDAN PERTEMPURAN Rasulullah dan pengikutnya berangkat dari Rouha, melalui Al-Khabiratain belok ke kanan kemudian ke kiri meniti terjal yang berliku-liku, dari kheifa al-mu'taridha sampai tsaniyat almu'taridha hingga tiba di al-tiya (letak geografis tempat-tempat tersebut telah dibuktikan secara ilmiyah pakar kita Hamdu al-Jasir). Setibanya di al-Tiya mereka bertemu dengan seorang badui yang bernama Sufyan Al-Dhamary. Ia memperkirakan pasukan Qureisy berada di dekat al-Tiya, ketika Rasulullah menanyakan kepadanya perihal Qureisy; dan atas kecerdikan Rasulullah, beliau juga menanyakan di manakah Muhammad dan para sahabatnya diperkirakan berada, sang badui menjawab sesuai dengan informasi yang didengarnya, mereka pasti berada di dekat tempat yang sama. Ketika ia balik bertanya kepada siapa ia berbicara? Rasulullah menjawab “kami datang dari sumber mata air”, lalu pergi meninggalkan sang badui dalam keadaan bingung. Beliau jujur dalam jawabannya, karena mereka memang datang dari sumber mata air. Bagaimanapun, jawaban sang badui menunjukkan bahwa mereka cukup mengetahui perkembangan yang terjadi meskipun nampaknya mereka adalah orang-orang yang sangat bersahaja. Rasulullah bersama para sahabat kemudian melanjutkan perjalanan meniti jalan turun mengikuti telaga Badr pada malam jum'at seventeen Ramadlan 2H/13 Maret 624M. Mereka sejenak beristirahat di arah utara sebuah bukit berpasir. Bukit mana, oleh Al-Waqidi dinamakan Qouz yang terletak tidak jauh dari sebuah tempat yang bernama Al-'Aqanqal. Menurutnya tempat tersebut menjadi batas antara pasukan kaum Muslim dengan pasukan Mekkah. Tetapi anggapan itu tidak benar. Yang tepat ialah di belakang bukit pasir ini, yakni di sebelah timur lautnya, terdapat Badr dan telaga Badr yang berhubungan dengannya.
I think This is often good for me for the reason that I'm able to post my research immediately after this..... my scrapbook is going to be additional thrilling to read.... I will get full marks... insya allah....
To look through Academia.edu and the broader Net more rapidly and more securely, make sure you take a few seconds to update your browser.
Jika Muhammad sendiri sampai saat dan detik itu belum terlintas dalam benaknya bahwa beliau akan menjadi Nabi, bagaimana mungkin terbetik dalam benak Khadijah? Kemudian apakah gerangan yang membangkitkan bisikan hatinya? Apakah ada dalam dialognya dengan Muhammad yang menunjukkan hal itu? Pertanyaan yang bernada kritik ini sengaja kami ajukan untuk lebih memperdalam kesan bahwa kita harus sangat berhati-hati dalam memilih kata-kata yang digunakan untuk menguraikan sejarah hidup Rasulullah. Susunan kata yang memperhatikan gaya sastra nan indah hanyalah akan mengaburkan masalah dan menghalangi kita memahami dan mencerna susbtansi sejarah. Pemahaman itu sendiri akan jauh lebih indah dan lebih mengena dari pada memilih gaya bahasa sastra, apatah lagi jikalau gayanya cuma merupakan ciplakan dan cuplikan dari tulisan seorang orientalis Perancis seperti Emile Dermenghem. Dalam quantity II buku Tarikh al-Islam karya Muhammad ibn Ahmad ibn Utsman az-Dzahaby tercatat pengakuan Musa ibn ‘Uqba dalam bukunya, al-magazy bahwa ketika Rasulullah merasakan beban berat dari mimpi-mimpinya dan menceritakannya kepada Khadijah, Allah SWT melapangkan dadanya dan memeliharanya dari sikap ingkar sehingga ia menenangkan suaminya dengan mengatakan "suatu tanda kebaikan". Kemudian beliau menceritakan bahwa dadanya dibelah lalu dicuci, dibersihkan dan ditutup kembali seperti sedia kala, ia berkata "ini betul-betul pertanda kebaikan, maka bergembiralah". Pernyataan 'Uqbah yang menegaskan bahwa Allah melapangkan dada Khadijah untuk percaya dan memeliharanya dari sikap ingkar 36
و يبدأ المؤلف بعرض حالة المجتمع قبل ظهور الاسلام بل و قبل ميلاد النبي .. و يتعرض للحضارات و الامبراطوريات التي كانت موجوده في ذلك الوقت .
Semua buku yang tersedia di Mizanstore.com rata-rata nominal lebih murah 15% dari harga yang biasa kamu temukan di toko buku konvensional. Diskon tambahan juga dapat berlaku apabila terdapat pre order, promo dari penerbit, dan promo yang diadakan Mizanstore.com.
Pelaksanaan Ibadah Haji Wada' dan al-Tamam juga dalam sejarah dimasukkah dalam kategori al-maghazy padahal bukan peperangan. Demikian juga sebagian dari kegiatan sosial seperti diutusnya para dermawan mengunjungi pemukiman suku-suku Arab yang terjadi sesudah pelaksanaan Ibadah Haji wada'. Bertolak dari fakta-fakta tersebut di atas maka al-maghazy terbagi kedalam empat kategori dengan nama masing-masing sebagai berikut: one. Al-Ghazawat: kegiatan militer yang dipimpin langsung oleh Rasulullah. two. Al-Saraya: kegiatan militer yang dipimpin oleh satu atau lebih sahabat yang ditunjuk oleh Rasulullah 3. Al-Buuts: utusan yang terdiri dari satu atau sejumlah kecil sahabat yang ditunjuk oleh Rasulullah untuk suatu misi pelaksanaan kebijakan tertentu. Termasuk dalam kategori ini kegiatan-kegiatan dakwah yang diutus untuk mengajarkan dasar-dasar ajaran Islam. Dalam kegiatan tersebut kadang terjadi bentrokan bersenjata terkadang pula tidak, tetapi pada dasarnya bukan misi militer. four. Al-A'mal: semua kegiatan yang dilakukan oleh Rasulullah di Madinah yang bertujuan menjelaskan cara pelaksanaan ibadah seperti ibadah Haji wada', atau dalam merumuskan kebijakan tertentu mengenai kegiatan sosial dan penerapannya seperti mengutus para dermawan. Semua itu dalam sejarah Islam dimasukkan dalam al-maghazy yang secara bahasa berarti peperangan-peperangan, bentuk jamak (plural) dari kata maghzah yang penggunaannya tidak begitu populer, justeru istilah yang sering digunakan Rasulullah dalam surat-suratnya adalah kata gaziyah.